komunitaspemancingsemarang.blogspot.com - Kita tahu bahwa menanam adalah proses awal pertumbuhan di lingkungan yang ditanamnya, perlu adaptasi dan penyesuaian dari akar beradaptasi dengan tanah dan unsur hara, udara dan lain - lain.
cara menanam mangrove
dari awal yang benar :
KOORDINASI
- Perizinan
- Teknis acara
- Pemberitahuan dan ikut serta masyarakat setempat
PERENCANAAN LAPANGAN
yang harus diperhatikan persiapan sebelum kegiatan:
- lokasi,
- zonasi,
- pola,
- tata ruang,
- waktu penyetoran - penanaman
- Jenis Mangrove (Rhyzophora spp., Avecennia spp., dll)
- jumlah bibit jumlah
- peserta penanaman
TEKNIS ( bibit mangrove)
- Di Pasang -surut: (Tepi Pantai)
- Proses pengangkutan bibit dan peletakannya (tempat berair dan teduh)
- Jarak tanam, pemasangan ajir secara tersusun rapi dan berpola dengan jarak tanam 1.5 m
- Pembuatan lubang tanam dengan menggunakan tangan maupun alat bantu sedalam 15 -20 cm
- Membuka polibag dengan cara yang benar (jangan sampai merusak akar)
- Di tanam dengan hati-hati (dengan membaca do'a/ bismillah)
- Tutup lubang tanam dan padatkan serta tinggikan tanahnya agak cembung
- Ikat mangrove dengan ajir, (jangan kencang-kencang)
- Di Air Penuh/
- yaitu, penanaman tidak pengaruh pasang surut/ di tepi maupun di tengah tambak
- Model bisa dengan penggunakan Apo dari bambu , agar tidak kena ombak
- tinggi mangrove harus diatas air agar dapat fotosintesis dengan baik, usahakan daun jangan tenggelam
- polybag tidak usah dilepas disini dikarenakan lumpur dilapangan dapat bergerak sesuai dengan arus nantinya tanah di polybag agar tidak hilang
> Di Pantau
pelaksanaannya oleh tim penyuluh dan pemantau
EVALUASI DAN SURVEY
- Survey setidaknya butuh 1- 5 hari setelah kegiatan penanaman. (intensif)
- tindak lanjutin apabila adanya kemungkinan mulai mengalami gejala kerusakan (layu, kuning, hama)
- lakukan tindakan yang disusun bersama guna menindak lanjutin hasil penanaman, seperti: pengecekan dan penyulaman bila perlu peberian pupuk daun (jangan menggunakan obat kimia pembasmi hama karena dapat merusak air dan tanah sekitar)
PELAPORAN DAN PEMBAHASAN
- kegiatan ini perlu di kaji di mana letak kekurangan
- dibahas bersama
tindak lanjut dengan masyarakat atau yang berkepentingan, agar bisa
terjaga kelestarian dan hidupnya selamanya.....
" u/ hasil lebih baik penanaman dari benih/ biji mangrove lebih di anjurkan karena lebih cepat menyesuaikan keadaan sekitar ,menurut penelitian berbagai sumber"
"u/ para pencinta dan peduli lingkungan agar lebih peka, peduli serta menghimpun banyak massa untuk menyadarkan dan menjadi penggerak lingkungan khususnya kaw. maritim dan pesisir di indonesia yang semakin terdegradasi
Persemaian dan Pembibitan Mangrove
1. Pengumpulan
Buah
Sebelum melakukan persemaian, lakukanlah pengumpulan buah mangrove terlebih dahulu untuk dijadikan bibit tanaman mangrove.
Sebelum melakukan persemaian, lakukanlah pengumpulan buah mangrove terlebih dahulu untuk dijadikan bibit tanaman mangrove.
2. Penyiapan bibit
- bibit mangrove diusahakan berasal dari lokasi setempat atau lokasi terdekat
- bibit mangrove disesuaikan dengan kondisi tanahnya
- persemaian dilakukan di lokasi tanam untuk penyesuaian dengan lingkungan setempat
3. Pemilihan bibit
mangrove
Penanaman mangrove dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: menanam langsung buahnya, cara ini memiliki tingkat keberhasilan antara 20-30%. Cara lain adalah melalui persemaian bibit, dengan tingkat keberhasilan antara 60-80%.
Untuk memperoleh bibit mangrove yang baik, pengumpulan buah (propagule) dapat dilakukan antara bulan September hingga bulan Maret, dengan karakteristik sebagai berikut berdasarkan jenis tanaman mangrove:
Penanaman mangrove dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: menanam langsung buahnya, cara ini memiliki tingkat keberhasilan antara 20-30%. Cara lain adalah melalui persemaian bibit, dengan tingkat keberhasilan antara 60-80%.
Untuk memperoleh bibit mangrove yang baik, pengumpulan buah (propagule) dapat dilakukan antara bulan September hingga bulan Maret, dengan karakteristik sebagai berikut berdasarkan jenis tanaman mangrove:
- Bakau (Rhizophora spp.), buah sebaiknya dipilih dari pohon yang telah berusia di atas 10 tahun, buah yang baik dicirikan oleh hampir lepasnya bonggol buah dan batang buah, ciri buah yang sudah matang untuk jenis :
- bakau besar (Rhizophora mucronata): warna buah hijau tua atau kecoklatan dengan kotiledon (cincin) berwarna kuning
- bakau kecil (Rhizophora apiculata): warna buah hijau kecoklatan dan warna kotiledon merah.
- Tancang (Bruguiera spp.), buah dipilih dari pohon yang berumur antara 5-10 tahun, ciri buah yang matang: batang buah hampir lepas dari bonggolnya
- Api-api (Avicennia spp.), bogem (Sonneratia spp.) dan bolicella (Xylocarpus granatum)
- ciri buah yang matang: warna kecoklatan, agak ketas dan bebas dari hama penggerek
- lebih baik buah yang sudah jatuh dari pohon
4. Persemaian bibit mangrove
- Pemilihan tempat:
- lahan yang lapang dan datar,
- dekat dengan lokasi tanam,
- terendam air saat pasang, dengan frekuensi lebih kurang 20-40 kali/bulan, sehingga tidak memerlukan penyiraman.
- Pembuatan bedeng persemaian
- ukuran bedeng disesuaikan dengan kebutuhan, umumnya berukuran 1 x 5 meter atau 1×10 meter dengan tinggi 1 meter,
- Bedeng diberi naungan ringan dari daun nipah atau sejenisnya,
- Media bedengan berasal dari tanah lumpur di sekitarnya,
- Bedeng berukuran 1 x 5 meter dapat menampung bibit dalam kantong plastik (10 x 50 cm) atau dalam botol air mineral bekas (500 ml) sebanyak 1200 unit, atau 2.250 unit untuk bedeng berukuran 1 x 10 meter.
5. Pembibitan Mangrove
- Buah disemaikan langsung ke kantong- kantong plastik atau ke dalam botol air mineral bekas yang sudah berisi media tanah.
- Sebelum diisi tanah, bagian bawah kantong plastik atau botol air mineral bekas diberi lubang agar air yang berlebihan dapat keluar.
- Khusus untuk buah bakau (Rhizopora spp.) dan tancang (Bruguiera spp.), sebelum disemaikan sebaiknya disimpan dulu di tempat yang teduh dan ditutupi dengan karung basah selama 5-7 hari. Hal ini bermanfaat untuk menghindari batang bibit
0 komentar:
Posting Komentar