komunitaspemancingsemarang.blogspot.com - Kakap putih atau biasa disebut Barramundi melakukan migrasi dari air
tawar ke air asin untuk bertelur, dan kembali berkumpul ke arah sungai
karena memang barramundi atau kakap berhabitat disekitar muara dan juga
karena kakap ini dapat beradaptasi dari perairan laut ke air tawar atau
sebaliknya. Ikan ini dikenal sebagai ikan yang susah dipancing karena
kesensitifannya dan kehati-hatiannya. Sehingga penjahat besar sering
dinamakan kelas Kakap karena susah ditangkap. Penjahat kecil dinamakan
kelas Teri karena tinggal serok dapat banyak.
Ikan kakap putih mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat
pada kondisi perairan payau ke perairan asin (laut) ataupun sebaliknya.
Sehingga sering seorang pemancing mendapatkan kakap putih di sungai
dengan berbagai variasi ukuran. Hal ini biasa terjadi karena sistem
salinitasnya memang memungkinkannya demikian. Makanan ikan spesifik
terdiri dari kelompok ikan kecil dan udang-udangan.
Karakteristik Sungai tempat habitat Kakap Putih, antara lain:
Sungainya lebar, mempunyai penampang basah permukaan semisal 30
meter, dengan kedalaman cukup untuk ukuran ikan setara 5kg di Pulau Jawa
sekitar kedalaman 5 meter sudah cukup untuk kemungkinan ikan besar
bermigrasi atau bermukim. Debit aliran air kontinyu atau tidak terlalu sering terjadi air bah atau sentoran dari lokasi atas. Salinitas tipe airnya : air payau atau intrusi air laut saat pasang.
Sejauh air air laut pasang bisa mencapai aliran sungai di darat, maka
sejauh itu memancing predator ikan kelas satu ini bisa dilakukan. Warna air sungainya relatif bersih dapat berwarna hijau (algae) atau kuning atau coklat (mirip air teh). Berada di lubuk (cekungan/ kedalam sungai pada suatu alur). Lokasi sungai yang ideal bagi habitat kakap putih:
- Sungai relatif bebas dari kotoran berupa sampah, olie dan kayu-kayu
terapung. (Anda tidak pernah menemukan ikan kakap putih ini pada air
sungai yang banyak sampah, ikan ini tergolong pemilih lokasi yang
bersih).
- Lokasi banyak tonggak, kayu menancap ataupun bakau, bekas jembatan atau di pile cap jembatan.
- Bila di alur sungai ada aktifitas kegiatan bongkar muat atau
pelayaran, akan lebih baik Anda memancing di sekitar lokasi kegiatan di
bagian hulu (arah laut).
- Bila memancing di sungai dengan tepinya tumbuhan paku-pakuan,
sebaiknya telusuri lokasi badan sungai dengan lubuk yang mempunyai
posisi luas dan dalam.
(Jika Anda mendapatkan ikan ini di saat pemancingan yang anda
lakukan, maka kunjungi lokasi ini sekitar 1-2 bulan kemudian karena
semakin sering anda kunjungi lagi, semakin banyak waktu sia-sia yang
anda buang. Sebaiknya memancing di sungai seperti menanam dan memanen
> ciptakan lokasi pancing sungai sendiri dan jalan masuk jangan
terlalu diketahui banyak orang)
- Bila memancing di sungai dengan tepian batu atau tonggak kayu,
carilah lubuk air yang dalam dan saran saya sebaiknya posisi Anda berada
bagian hilir (atas), usahakan umpan bergerak di antara hulu dan hilir
sekitar lubuk.
- Jika Alur muara sungai menyempit dan terdapat tanggul kayu, tanggul
batu atau kanan kirinya tekstur tanahnya keras berbatu maka Anda
sebaiknya memancing di sekitar persis muara, jangan jauh-jauh dari
muara. (Jika memancing malam di muara sungai sebaiknya Anda hanya tetap
waspada dan tetap saling memperhatikan posisi teman Anda mancing).
Umpan Umpan yang digunakan pada umumnya adalah Udang Putih. Selain
lebih kuat berenang dibanding Udang Tenger, udang putih matanya akan
menyala di dalam air pada waktu malam hari. Ada juga yang menggunakan
ikan Belanak tapi ini harus full kontrol karena ikan ini suka masuk ke
sela-sela batu/rumpon. Belanak dipakai saat ada bulan karena Kakap makan
di permukaan. Kadang dipakai juga ikan Betik/Betok atau Mujair tambak
sebagai umpan. Umpan Betok dipakai untuk memancing Kakap Pomah
(rumahan). Kakap pomah ini biasanya besar karena dia bertempat tinggal
menetap di suatu tempat atau punya teritori sendiri. Ada juga yang
menggunakan belut hidup dan cumi kecil yang utuh sebagai umpan.
Peralatan Tambahan: Selain alat pancing, peralatan yang sebaiknya
Anda bawa bila memancing di sungai yang yang sangat perlu anda bawa
(terutama jika anda belum pernah memancing di lokasi tersebut
sebelumnya) adalah:
Parang kecil > untuk membuka lahan/ lokasi.
Sepatu karet/ safety shoes > untuk perlindungan kaki terhadap ranting/ dahan kering sewaktu anda menyusur sungai
Rokok kretek / daun tembakau > barang ini berjaga bila terkena
lintah atau pacet, air campuran tembakau dapat melepaskan mulut
penghisap lintah/pacet.
Metode Mancing yang sesuai: -Fly fishing
Umpan yang Anda pakai sedikit lebih besar dari umpan biasa yang
dipakai di laut. Misalnya : Umpan memancing di laut memakai udang putih
10-12 cm maka di sungai/ muara bisa dipakai ukuran 15cm.
Pasang leader line dg seling 80 sepanjang 40cm, disambung langsung dg swivell. Umpannya hanya diperbolehkan 1 ekor.
Sebaiknya semakin sering anda melakukan angkat turun umpan beberapa kali.
-Memancing dengan bandul timah
Usahakan posisi umpan pada ketinggian 75 cm s/d 1 meter di atas bandul. Bandul tidak boleh terlalu berat.
Teknik Jadi tekniknya ulurlah saat sambaran pertama dari Kakap.
Sebentar kemudian, uluran akan berhenti. Kakap berhenti untuk memasukkan
seluruh udang ke dalam mulutnya (mengunyah). Saat ini kita dengan
sangat pelan-pelan menggulung kenur biar tidak terlalu kendur. Setelah
udang masuk mulut, Kakap akan berjalan lagi. Saat inilah yang tepat buat
gentak joran.
Terkadang ada Kakap yang menyambar terus lari tanpa henti. Tunggu
dulu dalam waktu sekitar 5-8 detik kalau ikan tidak berhenti bisa
langsung gentak. Waspadai juga kebanyakan cara makan Kakap besar. Dia
akan menyedot dengan keras, tapi hanya berenang pendek. Kemudian dia
jalan lagi tapi pelan-pelan. Bersiap-siaplah fight dalam waktu yang
lama. Kadang juga ada yang makan dengan sedotan besar, tapi setelah itu
kakap mogok tidak berjalanjalan, berarti itu Kerapu besar. Usahakan
dalam fight (selain di rumpon) joran tetap tegak dengan tujuan kenur
tidak terkena bagian sisi samping insang Kakap yang tajam seperti pisau
Referensi :
http://blog-siswoyohadi.blogspot.com/2013/02/cara-memancing-kakap-putih-di-sungai.html
http://yudhamoestofa.files.wordpress.com/2012/03/barramundi_lates-calcarifer.jpg
0 komentar:
Posting Komentar